Wouw, Benarkah Indonesia Tak Pernah Dijajah Belanda

  • Bagikan

SULBAR99.COM-MAJENE, Batara Richard Hutagalung, seorang sejarawan mengungkapkan, Indonesia tidak pernah dijajah oleh Belanda. Hal itu dikatakan Batara Hutagalunh ketika bertindak sebagai Nara sumber dalam seminar kebangsaan bertema Mengenang Peristiwa Pembantaian Warga Sipil oleh Tentara Belanda pada tanggal 1 Februari 1947 di Galung Lombok, Sabtu, (1/2/2020) di Ruang Pola Bupati Majene.

Sekadar diketahui, Batara Hutagalung adalah Ketua Umum Komite Nasional Pembela Kedaulatan Negara dan Martabat Bangsa dan ketua umum Komite Utang Kehormatan Belanda. 

Hutagalung menyebutkan, materi yang dibawakan sangat provokatif dimana Indonesia tidak pernah dijajah. “Sebab selama ini yang dipelajari di buku sejarah, Belanda menjajah Indonesia 350 tahun. Apakah ada yang pernah menulis dari tahun berapa awalnya dan dimana mulainya, tidak pernah ada bukan, jadi seluruh pemikiran rakyat Indonesia yang pernah duduk dibangku sekolah, bahwa Belanda menjajah 350 tahun, salah,” ujarnya seraya menyebut dirinya sebagai spesialis menganalisis latar belakang sejarah penjajahan bangsa Indonesia.

Batara Hutagalung berani katakan, jika bapak dan ibu pernah membaca buku kurikulum 1994, itu banyak yang salah. “Secara keseluruhan buku-buku sejarah yang ada sejak tahun 1954 itu ada terjemahan buku bahasa Belanda dan Inggris. Karena pada saat itu, belum ada sejarahwan atau pakar sejarah, orang pertama yang dapat gelar sarjana sejarah itu Bapak Sartonokartodirjo tahun 1956 dari fakultas sastra,” ungkap Batara Hutagalung.

Baca juga  Disdikpora Majene Gagas Pembentukan Posko Pendidikan Setiap Desa

Pertanyaannya, lanjut Batara, guru-guru sejarah dan dosen sejarah itu dari mana, ini menjadi masalah besar. Masalah sejarah mulai pra kolonial itu semua dilakukan penelitian oleh asing yang banyak dipelintir dan diputar balik. “Saya sudah 25 tahun melakukan penelitian. Saya paham bahasa Inggris, Jerman dan Belanda, sumber-sumber saya dari empat bahasa. Kurikulum pendidikan 2013 itu banyak yang salah, ujarnya.

Bahkan, pedoman yang disusun oleh kementerian pendidikan itu banyak yang salah. “Jadi ini adalah hukum materi sosial 4 pilar. Disini sudah ada yang ikut materi sosial 4 pilar?, sebab ketua MPR sekarang mengatakan 87 juta rakyat Indonesia telah mengikuti materi sosial 4 pilar,” tanyanya.

Baca juga  Polsek Malunda Peduli Budaya Literasi, Distribusikan Buku Bacaan Ke SDN 30 Babasondong

Batara Hutagalung mengaku, pernah mengirim rekamannya kepada ketua MPR bahwa buku sejarah saat ini yang paling ngawur, harus segara ditarik dari peredaran. “Kangan adalagi yang membaca sejarah yang salah, yakni isinya Indonesia dijajah belanda 35o tahun, saya
tantang sekarang bahwa Indonesia tidak pernah dijajah,” ungkapnya.

Hutagalung melanjutkan, tujuan peneltiannya hanya satu, agar generasi mendatang tidak mebaca sejarah yang salah. “Indonesia tidak pernah dijajah, sebab sebelum kemerdekaan yang mereka perjuangkan adalah daerah masing-masing
kerajaan, seperti Aceh, sebagai contoh raja Klungkung itu gugur bersama para rakyatnya, jadi raja didepan rakyatnya di belakang,” tandasnya.

Dalam penyampaiannya, Hutagalung mengharapkan agar generasi muda harus diberikan pemahaman mengenai keteladanan bagaimana pemimpin maju duluan. “Itu nilai sejarahnya,” tandasnya.

Sumpah pemuda 28 Oktober 1945, pemuda pribumi mencetuskan ikrar dinamakan sumpah pemuda. “Jadi bangsa Indonesia berdasarkan hukum internasional, Sebelum tanggal 17 Agustus 1945, tidak ada bangsa Indonesia, yang ada hanyalah etnis aceh, jawa, batak, mandar, makassar dan sebagainya. Kalau ada yang mengatakan bangsa Indonesia sudah ada sejak lama, sejak kapan? saya yakin ibu-ibu masih ingat lagu kemerdekaan, yang hari merdeka, kita coba nyanyikan sama-sama, ternyata semua masih hapal, ” ujarnya.

Baca juga  Osis SMAN 1 Majene Gelar Kompetisi Kreatifitas Tingkat SMP, Ini Pemenangnya

Hutagalung menambahkan, perhatikan satu kata yang sering kita nyanyi bertahun-tahun yakni hari lahirnya bangsa Indonesia. “Jadi hari lahirnya bangsa Indonesia itu 17 Agustus 1945, jadi sebelum itu belum ada bangsa Indonesia,” pungkas Batara Hutagalung.

Sementara itu, salah seorang Perwakilan Guru Sejarah, Ahmad, mengatakan, dia sangat berterima kasih, karena dengan adanya pemateri ini, dia menjadi punya referensi lebih jadi lebih terang benderang. “Kami sangat mengapreasi, bahwa apa yang dikatakan oleh pemateri tidak ada yang mengingkari, benar secara de facto Indonesia tidak pernah dijajah belanda, sebab Indonesia baru ada sejak tahun 1945,” ungkap Ahmad. (Awal Nugraha)

  • Bagikan