Warga Majene Pertanyakan Kelanjutan PI Lerelerekang

  • Bagikan
UNJUK RASA LERELEREKANG. Bupati Majene bersama rakyat Majene ketika menyuarakan PI Lerelerekang beberapa waktu lalu. (capture youtube fyan ilbas)

SULBAR99.COM-MAJENE—Sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Majene mempertanyakan kelanjutan Pembagian Participan Interest (PI) eksplorasi minyak gas blok Sebuku di kawasan pulau Lerelerekang, yang hingga saat ini belum kunjung terwujud. Sekadar diketahui, Sejak tahun 2015, persoalan Lerelerekang sudah mulai digulirkan. Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memberikan arahan terkait Lerelerekang tersebut.

Adi Ahsan, salah satu  Caleg terpilih Anggota DPRD Majene dari partai Golkar mengunggah tentang perkembangan PI Lerelerekang di akun facebooknya. “Mana ini undangannya diskusi soal Lerelerekang. Nda adami yang pedulikah?, ”tulis Adi Ahsan. Unggahan mantan aktivis mahasiswa 98 tersebut sontak ditanggapi warganet yang juga ikut prihatin terkait persoalan  Lerelerekang yang tak kunjung membuahkan hasil.

Elly Triana misalnya, dia memiliki harapan besar terkait Lerelerekang. “Smoga harapan besar warga Majene tidak hanya fiktif belaka, “ tulis Elly. Hal senada juga diungkapkan Kaylakeyli Richard dalam komentarnya. Richard menegaskan bahwa Keadaan kabupaten Majene yang sangat membutuhkan dana PI Lerelerekang.

Baca juga  Tokoh Masyarakat Sarmi : Otsus dan Pemekaran Wilayah di Papua, Solusi Kesejahteraan
Baca juga  Disdukcapil Majene Gelar Sosialisasi Kartu Identitas Anak (KIA)

Richard menambahkan selama ini, boleh dikatakan kalau Majene masih sangat tergantung dari pemerintah pusat. Selain itu Richard menambahkan jika nantinya PI Lerelerekang terwujud, maka akan membantu masyarakat Majene untuk tidak saling mencurigai antara pemerintah, anggota dewan, kontraktor dan elemen masyarakat lainnya karena faktor pembagian “kue” yang tidak merata,  “saya kira intinya ini mulia untuk kita semua. Coba semangat sedikit eeh hilangkan prasangka negatif,” Ujar Richard.

Salah seorang warganet lain Usman Suhamma menyebutkan bahwa persoalan Lerelerekang saat ini kurang diperhatikan. “Nda ada itu lagi yang peduli Lerelerekang karena yang terpikir sekarang suksesi (pilkada-red)  2020,” ujar Usman.

Baca juga  Dinkes Majene, TNI-Polri dan Mahasiswa Kolaborasi Gelar Vaksinasi

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Hasriadi beberapa waktu yang lalu mengungkapkan di salah satu media Cetak  bahwa Sulawesi Barat maupun Kalimantan Selatan  tidak mendapatkan PI Lerelerekang. Hal ini, lanjut hasriadi   terbukti dalam RAPBD Majene Tahun 2019, tidak ditemukan asumsi Pendapatan Asli daerah. Meskipun pernyataan Hasriadi tersebut dibantah oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. “Takut jadi tumbal seperti saya,” tulis akun Hasriadi  Atp yang juga turut mengomentari pernyataan Adi Ahsan.  (IH)

  • Bagikan