
SULBAR99.COM-MAJENE-Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Majene mengepung gedung DPRD Majene. untuk menggelar aksi demo menolak RUU
KPK, serta RKUHP, Rabu (25/09/2019), dengan penjagaan ketat ratusan aparat
Kepolisian, dibantu TNI.
Bahkan puluhan mahasiswa sempat menyegel pintu utama DPRD Majene
dengan memasang bentangan spanduk menolak seluruh RUU maupun UU yang
tidak berpihak rakyat.

“Penyegelelan ini merupakan bentuk aksi kami dari mahasiswa agar anggota dewan Majene bisa menyambung aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat maupun DPR RI, “kata Ramli.
Dari pantauan di lokasi, sebelum penyegelan dilakukan sempat terjadi
kericuhan, puluhan mahasiswa melempari gedung dewan dengan menggunakan batu. Akibatnya sejumlah kaca jendela di lantai satu dan lantai dua
pecah berantakan.
Aksi lemparan tersebut terpaksa dibalas dengan tembakan gas air mata
beberapa kali ke arah mahasiswa yang anarkis, membuat ratusan mahasiswa lari berhamburan. Aksi pelemparan gedung DPRD terjadi, saat ratusan mahasiswa memaksa masuk gedung DPRD, namun dihalangi oleh petugas yang berjaga di pintu masuk gedung DPRD.
Aksi mulai meredah setelah salah seorang anggota DPRD Majene, Adi Ahsan bersama Kapolres Majene, AKBP Asri Effendy menemui perwakilan mahasiswa untuk diskusi sekaligus meredam amarah mahasiswa di tengah terik panas matahari.
Ketua sementara DPRD Majene, Salmawati Djamado mengaku, dirinya sempat
kaget ketika ratusan mahasiswa tiba-tiba datang mengepung dan memaksa
masuk ke ruang gedung DPRD Majene.
“Waktu itu saya bersama pak Adi Ahsan dengan pak Syafaat, tiba-tiba
terdengar ada lemparan batu kearah gedung, terpaksa kami berlindung,
padahal kami sudah siap menerima aspirasi dari mereka,”kata Salmawati.
Aksi demo yang berlangsung selama tujuh jam tersebut, berakhir setelah
perwakilan anggota DPRD Majene menerima aspirasi dari ratusan
mahasiswa, dengan penjagaan ketat aparat Kepolisian yang
berjaga.(Ali).