Mu’dong, Pengayuh Becak yang Kepercik Berkah dari Pawai Budaya

  • Bagikan
BERAKSI. Tiga siswi TK sedang menikmati ayunan becak hias dalam pawai budaya di Majene. (Foto : Fahmy)

SULBAR99.COM-MAJENE—Pawai Budaya yang digelar Jumat (2/8/2019) dalam rangka memperingati hari Jadi Majene yang ke-474 membawa berkah tersendiri bagi sejumlah profesi. Diantara profesi yang paling menonjol kepercik rejeki dari kegiatan pawai Budaya adalah pengayuh becak. Selain itu, profesi yang kepercik berkah adalah penata rias, penjual es keliling, pedagang bakso keliling serta tak mau kalah penjual balon gas.

Mu’dong adalah salah satu pengayuh becak dari 350 becak yang berhias dalam kegiatan pawai budaya. Becak Mu’dong dihiasi dengan berbagai macam bentuk dan modifikasi sehingga tampak sangat menarik dipandang mata. Lelaki yang tinggal di lingkungan Pa’leo ini mengaku mendapat berkah dari kegiatan pawai budaya yang melibatkan ratusan Siswa TK dan Anak usia dini.

“Pendapatan kami bertambah karena becak kami disewa  Rp 200 Ribu sehari. Kalau hari-hari biasa pendapatan paling tingggi Rp 50 ribuan saja,” ungkap Mu’dong seraya sesekali melap keringat yang bercucuran diwajahnya. Becak Mu’dong mulai terparkir di halaman gedung Assamalewuang beberapa saat setelah shalat jumat.

Setelah ratusan becak hias yang ditumpangi ratusan siswa TK dan PAUD berkumpul di halaman Gedung Assamalewuang, panitia kemudian memulai kegiatan dengan memberangkatkan becak hias satu demi satu menuju Stadion Prasamya Mandar Majene. Sejumlah masyarakat sangat antusias menonton aksi bocah TK dan PAUD yang imut dan lucu di atas becak hias. Akibatnya, jalanan di sekitar lokasi yang dilalui rute becak hias mengalami kemacetan akibat membludaknya masyarakat yang hendak menyaksikan pawai budaya. (Fahmy)

  • Bagikan