Melalui APBN, Rangas Telah Disulap jadi Kawasan Perkotaan Tanpa Kumuh

  • Bagikan

SULBAR99.COM-MAJENE, Kelurahan Rangas Banggae akan diwujudkan menjadi kawasan perkotaan tanpa kumuh. Hal ini ditandai dengan peresmian penanganan kumuh melalui kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan (RP2KP) di lingkungan Rangas Pa’besoang, Selasa, (11/2/2020)

Camat Banggae mengatakan, sangat mengapreaseasi kepada Pemkab Majene yang telah mengintervensi Kelurahan Rangas untuk menjadikannya menjadi kawasan tanpa kumuh melalui APBN.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulbar yang diwakili oleh
Kasi Perencanaan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulbar Abdul Rahman. Y, ST mengungkapkan, program RPJPN Tahun 2005 – 2025 ini adalah terwujudnya Kota Layak Huni, melalui persetujuan Bupati Majene, sehingga akhirnya penanganan kawasan kumuh di Kelurahan Rangas ini dapat terlaksana.

Baca juga  Akankah BLK Majene Bertransformasi Menjadi UPTP Tenaga Kerja?

“Kerjasama yang terjalin selama ini diharapkan tetap dapat terlaksana dengan baik melalui Bapeda Majene. Penanganan kawasan kumuh membutuhkan keterlibatan banyak pihak atau multisektor, bersifat kolaboratif, dan membutuhkan banyak dana, termasuk didalamnya para pemangku kepentingan di Provinsi dan Kabupaten, serta memerlukan keberlanjutan dalam penanganannya,” ungkap Rahman.

Baca juga  Perjuangkan Aspirasi Masyarakat, DPRD Maksimalkan Pengawasan

Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan melalui pembangunan infrastruktur, serta memastikan agar keberlanjutan peningkatan kualitas permukiman kumuh, lanjut Rahman, maka pihak-pihak yang berkaitan erat khususnya masyarakat serta pemerintah daerah dapat menjaga dan merawat serta memanfaatkan infrastruktur yang sudah terbangun.

Baca juga  Bersama Dandim, Bupati Barru Ramaikan Toddopuli Gowes Green Sambut HUT Kavaleri TNI

“Sehingga pada akhirnya permukiman kumuh seluas 38.341 hektar yang ada di Indonesia khususnya di kawasan pesisir di Kel. Rangas seluas 9,55 Ha dapat terselesaikan dengan tuntas,” tandasnya seraya berharap program ini dapat berlanjut sampai ke Tahun 2024 untuk mensukseskan program nasional penaganan Kawasan Kumuh di wilayah Majene. (ih)

  • Bagikan