MAJENE, Pembangunan proyek Bendung Kayuangin di Desa Kayuangin Kecamatan Malunda Kabupaten Majene Sulawesi Barat, melalui Anggaran kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal (Dirjen) Sumber daya air balai wilayah sulawesi (BWS) III Dibangun 3 tahap yang menelan anggaran sekitar Rp 40 milliar lebih menggunakan anggaran APBN.
Tahap Pertama tahun 2013 untuk pembangunan bendung, tahap kedua tahun 2014 untuk pembangunan bendung beton mercu dan tahap ke 3 tahun 2015 untuk pembangunan jaringan irigasi sistim dengan sistim multiyears contract luar daerah aliran sungai (DAS) 361,72 Kilometer persegi dan panjang sungai utama 42,62 Kilometer.


Bendungan Kayuangin merupakan tipe bendung OGGE Memiliki lebar bendung 83 untuk mengairi sekitar 1221 Hektar areal persawahan di wilayah Malunda dan sekitarnya.
Hal itu dikatakan Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Majene, Jabal, Minggu (25/9/2022). “Kami Ormas LAKI mencoba mengkorfirmasi Kepala Desa Keyuangin M. Yusuf, ternyata justru Pak Kades sendiri menyesalkan.” ujar Jabal.
Kepala desa Kayuangin, lanjut Jabal, mengatakan, Pembangunan Bendung pada awal pertamanya dibangun sudah dipastikan akan jebol karena Kontruksi bangunannya tidak memakai Paku Bumi atau tiang pancang sebagai hasil pengalamannya pernah jadi Tukang Batu sebelum Menjabat Kepala Desa.
Dikatakan kepada Ormas LAKI seharusnya pembangunan bendung ini butuh perhatian dari semua pihak terutama instansi yang terkait, supaya betul betul turun ke lokasi di sungai kayuangin melihat kondisi badan sungai kemiringan dari beberapa titik dan kondisi air yang mengalir cepat. “Apalagi kalau hujan, tentu lebih keras lagi. Pak Kades juga mengatakan selama kontruksi bangunannya sama waktu pertama dibangun, saya katakan disini menghabiskan saja anggaran puluhan milliar,” ungkap Jabal mengutip ucapan Kades Kayuangin.
Buktinya dengan tegas Kades mengatakan, ini saja bendung jebol tampa air dengan arus besar, tidak hujan, cuaca bagus. “Saya tidak menerima kalau ada yang mengatakan bencana, bohong, ” Kata Kades kepada LAKI.
Kades berharap kepada Ormas LAKI supaya dilaporkan kepada Dinas yang terkait dengan pembangunan bendung ini. “Jangan sampai masuk lagi membangun kalau itu itu saja bangunannya tampa memakai paku bumi, saya sayangi rakyatku jangan sampai jadi korban apa lagi sungai tempat mereka mencuci dan mandi. Untung saja waktu jebol sekitar jam satu malam tidak ada masyarakat ku beraktivitas,” jelas Kades kepada LAKI.
Ketua Ormas DPC Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI ) Majene Jabal Nur Bersama DPC LAKI Polman Burhanuddin, berencana akan melaporkan ke Ketua Umum LAKI Burhanuddin Abdullah, SH Di Jakarta untuk membawa kasus ini ke Kejaksaan Agung atau KPK.
“Diduga pembangunan bendung ini salah perencanaan atau tidak sesuai bestek sehingga kerugian negaranya sekitar Rp 40 milliar,” ujar Jabal Nur.
Menurut Ketua DPC LAKI Majene, dengan jebolnya bendung kayuangin di Kecamatan Malunda jelas sekali bahwa diduga kontruksi bangunannya menyalahi bestek terbukti Keadaan cuaca sebelum jebolnya Bendung kayuangin tidak berpotensi Banjir. “Diduga adanya bendung Jebol karena adanya bocoran yang terjadi melalui bawah struktur Bendung akhirnya menyebabkan kerusakan berupa kroposnya tanah dibawah struktur bendung dan akan mengakibatkan struktur pecah dan hancur. Lagi lagi diduga menyalahi bestek,” tutup Jabal Nur. (ril)