Kapal Nelayan Majene Ditabrak Tongkang di Tengah Laut, Kerugian Ditaksir Jutaan Rupiah

  • Bagikan
BANGKAI PERAHU. Sebuah perahu nelayan di Garogo ditabrak kapal tongkang dinihari tadi. Kerugian ditaksir puluhan juta rupiah (Foto : Sulaiman)

SULBAR99.COM-MAJENE-Sebuah kapal nelayan berbentuk Body milik Pua Ukki di Lingkungan Garogo Kabupaten Majene Sulawesi Barat ditabrak kapal Tongkang pengangkut minyak di perairan Majene sekitar 20 mil dari garis pantai. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 03.00 dinihari, Jumat (21/6/2019), ketika sepuluh nelayan di atas kapal bernama Buraq Coklat tersebut sedang tertidur pulas. Akibatnya, kapal nelayan berawak 10 orang tersebut terbelah dan hanya menyisakan bangkai di tengah laut.

Baca juga  Terkait Pembatalan Pemberangkatan Haji, Ketua GP Ansor Majene, Minta Masyarakat Tidak Terpancing Isu Miring

Beruntung, 10 nelayan yang menjadi korban tabrak lari kapal tongkang tersebut berhasil diselamatkan oleh nelayan penangkap ikan batu yang melihat perahu tenggelam beberapa jam kemudian. Menurut salah seorang awak perahu Buraq Coklat, kejadiannya sekitar jam 03.00 dinihari ketika para awak sedang tertidur. “Beruntung kami masih disayang Tuhan, ojek-ojek (Gabus Pelampung) yang kami bawa menjadi penyelamat bagi kami,” Ujarnya sambil menggigil kedinginan setelah beberapa jam terapung-apung dilautan dengan gabus pelampung. Lebih lanjut dirinya menyebutkan, setelah perahu ditabrak, dua orang menyelamatkan diri di atas sisa  perahu yang masih ada, dan delapan lainnya terapung-apung dengan ojek-ojek.

Sejumlah peralatan perahu seperti mesin, alat pancing ikut tenggelam ke dasar laut, bahkan beberapa barang bawaan para korban seperti handphone dan lain-lain ikut pula tenggelam. “Ada teman kami yang sempat ingin menyelamatkan alat pancing, namun tidak berhasil. Ada juga yang berhasil pancing ikan Tuna cukup besar, tapi semuanya tenggelam,” Ungkap nelayan tersebut.

Baca juga  Putar Balik Non KTP Sulbar Dilakukan Hingga 40 Hari Kedepan
Baca juga  Peduli Dampak Covid-19, Kejari Majene Bagikan Sembako dan Masker di Delapan Kecamatan

Sekitar jam 09.00 pagi, nelayan penangkap ikan batu yang menyelamatkan para korban tiba di pantai Garogo. Sejumlah nelayan lain yang mengetahui kabar tersebut langsung bergegas berangkat menyelamatkan sisa bangkai perahu yang masih terapung-apung di lautan. Para korban berharap agar mereka dapat perhatian dari pemerintah sebab telah mengalami musibah dengan ditabraknya perahu mereka yang diduga milik Pertamina.(IH)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *