
SULBAR99.COM-MAJENE, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Hj. Riadiah Zakariya cukup prihatin dengan dampak perkembangan smartphone terhadap anak saat ini.
Ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/12/2019), Riadiah mengungkapkan, untuk menciptakan generasi emas bagi anak, perlu dilakukan pembatasan waktu terhadap anak untuk main Gadget. “Hp Android ini sangat mempengaruhi anak. Tentu anak menjadi tidak konsentrasi belajar jika terus-terus main android,” ujar Riadiah.

Selain itu, lanjut Riadiah, HP android juga terkadang menampilkan konten yang tidak pantas bagi anak.” Usia anak itu cenderung meniru apa yang dia lihat, didengar. Rasa ingin mencobanya tinggi,” tambah wanita murah senyum ini.
Bahkan parahnya, terkadang ada anak yang membuat konten dari aplikasi Tiktok dengan adegan yang kurang pantas untuk dilihat. “Ada anak yang bikin video Tiktok yang tidak pantas, bahkan di upload di youtube. Seluruh dunia lihat itu,” ungkap Riadiah.
Berangkat dari keprihatinan itu, Kadis PPPA itu berencana ingin berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait pembatasan anak untuk main android.
“Jika tidak penting, anak mestinya tidak boleh main HP di sekolah, cukup disimpan saja dalam tas. Kecuali kalau membuka android untuk keperluan pelajaran, itu dibolehkan,”tambahnya.
Setelah waktu anak pulang sekolah, Riadiah menyinggung waktu 1821 anak tidak boleh main Gadget.
“1821 itu jam 18.00 malam anak tidak boleh lagi pegang HP hingga jam 21.00. Jam 18.00 persiapan masuk waktu magrib, makan malam, belajar dan waktu Isya. Nanti jam 9 malam baru boleh lagi,” ujar Riadiah.
Olehnya itu, tambah Riadiah, dirinya akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan menghadap pada Bupati Majene agar dibuatkan surat edaran larangan main HP terhadap anak pada jam tertentu. (wan)
Editor : Idham)