Foto : fb sri bone
Sulbar99.com. Majene. Gas elpiji 3 kg masih langka di pasaran, akibatnya, sejumlah masyarakat beralih menggunakan kayu bakar untuk keperluan masak sehari-hari, Rabu, 1/5/2019. Meskipun Pemerintah dan pertamina serta pangkalan gas sudah berkomitmen untuk mengatasi masalah kelangkaan gas ini, namun kenyataan di lapangan, gas elpiji 3 kg ini masih sangat susah diperoleh masyarakat.

Naima, warga lingkungan galung-galung sudah beberapa hari ini menggunakan kayu bakar untuk memasak, pasalnya, gas elpiji 3 kg yang biasa digunakan sangat susah didapatkan, setiap kali gas elpiji datang, dirinya tidak pernah kebagian karena gas tersebut langsung habis ditempat diserbu warga. Demikian pula halnya Ratna, warga lingkungan Teppo. Dirinya terpaksa berhenti berjualan kue karena gas elpiji tidak diperolehnya. “Kalau menggunakan kayu bakar, lama sekali masaknya dan kue yang masak hanya sedikit, makanya untuk sementara saya berhenti jualan kue,” Ujar Ratna seraya mengharapkan pemerintah segera mengatasi kelangkaan gas ini.
Di media sosial, sejumlah masyarakat pun membuat status sambil mengupload gambar sedang memasak nasi dengan menggunakan kayu bakar. Seperti dalam status facebook Sri Bone Bintaha tanggal 28 April kemarin, Dirinya memasang status memasak nasi dengan menggunakan kayu bakar dan mengupload tabung gas 3 kg dan tabung gas 12 kg dalam keadaan kosong. ” Kembali ke jaman kayu…. LPG menjadi elkayu… Sudah keliling cari tabung tp hasil nihil…. Yg 12 kg jga sudah langkah…. Semua ini salah siapa???? Kutanyakan pada rumput yg bergoyang…. Tp tak ada jawabx,” Ungkapnya dalam facebook. (IM)