
Catatan Muhammad Munir
(Penggiat Literasi Sulbar)

Word Clean Up Day sesungguhnya puncak peringatannya 21 September nanti. Tapi teman teman komunitas pemerhati lingkungan dan penggerak literasi jauh jauh hari sudah membuat tahapan untuk mengkampanyekan Hari Kebersihan Sedunia ini, termasuk diskusi Lintas Komunitas yang bertema Tadabbur Alam ini yang menghadirkan Prof. Dr. Ir. H. Mir Alam Beddu, M.Si.,(Akademisi) Bustan Basir Maras (Arkeolog dan Penulis), Tammalele (Budayawan), Muhammad Munir (Penggiat Literasi) yang dipandu oleh Thamrin Uwai Randang sebagai moderator.
Tadabbur Alam boleh jadi bermakna pembelajaran untuk lebih mengenal ke Maha Besaran Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Tadabbur ini penting agar kita lebih mengenal Allah melalui ciptaan-Nya. Tujuannya tentu sebagai upaya ‘character building‘ yang bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita. Allah ta’ala berfirman dalam surat al-ghasiyah:
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan (17). Dan langit bagaimana ia ditinggikan? (18). Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (19). Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan (21).
Firman Allah ini merupakan salah satu diantara 43 deretan ayat dalam al-Quran yang bertema lingkungan. Olehnya, Jika kita menilik alam semesta sebagai sarana pembelajaran dengan melakukan observasi secara langsung maupun tidak dalam rangka mengenal Allah Azza wa Jallah melalui ciptaan-Nya, pastilah kita menjumpai binatang, tumbuhan, tanaman yang kesemuanya itu adalah penduduk asli bumi yang mesti melalui mereka kita belajar mensipati sipat Tuhan. (***)
Sabtu Malam, 3 Agustus 2019