Disdikpora Majene Tegaskan Tidak Ada Merger SMP

  • Bagikan
Komisi III DPRD Majene, saat melakukan pertemuan bersama pihak Disdikpora Majene, membahas isu merger. (Foto: Alimukhtar)

SULBAR99.COM-MAJENE, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Majene menegaskan tidak akan ada penggabungan sekolah, atau merger, antara SMP Negeri 3 dengan SMP Negeri 2 Majene, seperti isu yang beredar di media sosial beberapa hari ini.

Hal ini disampaikan kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Iskandar  didampingi kepala SMP Negeri 3 Majene, Muh. Amin bersama kabid ketenagaan disdikpora, Nurdin usai melakukan pertemuan dengan komisi III, DPRD Majene, di ruang rapat DPRD, Selasa (26/11), turut juga hadir ketua DPRD Majene, Salmawati Djamado.

Menurut Iskandar, informasi akan ada penggabungan atau merger sekolah Menengah Pertama di Majene itu tidak benar, pihaknya tidak pernah merencanakan akan menggabungkan antara SMP Negeri 3 dengan SMP Negeri 2 Majene.

Baca juga  Plt. Kadisdikpora Minta Semua Sekolah di Majene Bisa Jadi Adiwiyata

“Sebenarnya isu merger itu kalau dicermati dengan cerdas bukan begitu, artinya yang dimaksud adalah bagaimana standar-standar pendidikan yang ada untuk peningkatan mutu, sebaiknya mencontohkan sekolah itu, bukan mau memerger, jadi yang mengolah informasinya itu tidak cerdas, kami sendiri di disdikpora tidak pernah membuat draf atau sk, jadi intinya tidak ada penggabungan sekolah itu saja,”tegas Iskandar

Baca juga  Ingin Menulis Feature, Catat Triknya

Sementara itu ketua komisi III DPRD Majene, Muh. Syafaat mengatakan, tujuan dalam pertemuan antara disdikpora bersama komisi III DPRD Majene tadi, untuk membahas adanya isu merger, atau penggabungan antara SMP Negeri 3 dengan SMP Negeri 2 Majene yang beberapa hari ini mencuat kepermukaan dan mendapat tanggapan beragam.

Baca juga  Majene Didaulat sebagai Sekolah Penggerak di Sulbar

“Tadi dari pihak disdikpora sudah menjelaskan pada kami dari komisi III DPRD Majene, bahwa tidak akan ada merger sekolah, mereka menyampaikan itu hoax, dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,  dan mereka juga menjelaskan pihaknya tidak pernah membuat rencana merger sekolah. Intinya tidak benar,”kata Syafaat. (Ali)

  • Bagikan