‘DIPLOMASI LUNAK’ CUKUPKAH UNTUK MEMBELA NEGARA?

  • Bagikan

Oleh : Nur Intan

Diplomasi merupakan ajang untuk melakukan negosiasi, yang biasanya dilakukan oleh seseorang untuk suatu negara atau organisasi tertentu. Diplomasi, kata diplomasi sendiri biasanya akan langsung dikaitkan dengan diplomasi internasional yang mengurusi dibadang budaya,ekonomi, dan perdagangan.

Kasus penindasan dan penuduhan terhadap masyarakat muslim sering terjadi diberbagai wilayah, contohnya penindasan terhadap muslim uighur, di negara cina khususnya di uighur Keberadaan etnis Uighur di Provinsi Xinjiang, China, sampai saat ini terus menjadi sorotan dikalangan masyarakat terutama setelah pemerintah Tiongkok diduga menahan lebih dari satu juta etnis minoritas Muslim itu di tempat penampungan layaknya kamp konsentrasi. Informasi itu diperkuat dengan laporan independen yang didapat komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dokumen PBB yang dirilis Agustus lalu menyebut China menahan hampir 1 juta anggota etnis Uighur di “kamp-kamp pengasingan,” di mana mereka didoktrin “pendidikan politik” oleh pemerintah.

Baca juga  Opini: Bahaya Arus Kontekstualisasi Fikih

Hingga saat ini, China membantah keras tudingan pelanggaran HAM terhadap suku Uighur itu. Beijing berdalih mereka hanya menampung warga Uighur dalam sebuah program pelatihan vokasi, bukan kamp penahanan. China berdalih dengan, melakukan penampungan demi membantu memberdayakan masyarakat Uighur dan menghindari mereka terpapar paham radikalisme dan ekstremisme.

Indonesia saat ini merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di Dunia, sebanyak 225,25 juta jiwa atau sekitar 87,2% dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia menganut agama Islam.

Baca juga  Penampakan Wajah Asli BUMN

Menurut mahfud md “Diplomasi kita itu diplomasi lunak aja. Kita tidak ikut mencampuri, kita melihatnya secara objektif,” ujar Mahfud.

Paham nasionalisme yang diemban seolah menjadi sekat bagi kita sebagai muslim untuk menolong saudara kita yang mengalami penindasan. Hal semacan ini sering terjadi dikarenakan sistem yang diemban memang masih keliru, dan perlu diganti degan sistem yang lebih layak dan lebih mampu membawa perubahan baik bagi indonesia.

Sistem islam mengatur disegala aspek Menurut Imam Hasan Al-Banna mengambil intisari ajaran Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah dalam menyimpulkan kaidah-kaidah umum yang menjadi sandaran negara Islam tersebut. Beliau menyebutkan beberapa dianatara kaidah umum di antaranya adalah memproklamirkan spirit persaudaraan umat manusia, menjamin keberlangsungan masyarakat dengan menghormati hak hidup, kepemilikan, hak memperoleh pekerjaan, kesehatan, kebebasan, pekerjaan, mengokohkan persatuan dan kesatuan, memerangi semua bentuk pertikaian dan faktor-faktor yang berpotensi akan menimbulkan persengketaan dan perselisihan. 

Baca juga  PENGHINAAN TERHADAP NABI MUHAMMAD SAW KEMBALI TERJADI, KAUM MUSLIM BUTUH KHILAFAH

Dengan menerapkan sistem islam segala permasalahan dari segala aspek kehidupan dapat terselesaikan dan menimbulkan kesejahteraan, jadi jika ingin menjadikan negara ini menjadi negara yang makmur, dan diridhoi oleh Sang Khalik, maka tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh kecuali dengan menerapkan aturan yang dibuat oleh Allah SWT. Wallahu alam bi ash showwab

  • Bagikan