
SULBAR99.COM-MAJENE-Kabupaten Majene melakukan pesta besar-besaran menyambut hari jadi Majene yang ke-474. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan seperti Karnaval, Pawai dan hari ini puncak peringatan hari jadi Majene di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, Kamis (15/8/2019).
Namun dibalik pesta yang diperkirakan menghabiskan dana ratusan juta rupiah tersebut, masih terdapat sejumlah masyarakat yang tidak mampu berobat ke Puskesmas maupun Rumah Sakit akibat keadaan ekonomi keluarga tersebut hidup dibawah garis kemiskinan.

Salah satu diantaranya Taswin (50) yang tinggal di Galung Selatan Majene. Berdasarkan unggahan Adi Ahsan melalui facebook, Taswin yang bekerja sebagai tukang kayu dan buruh lepas saat ini mengalami gangguan kesehatan. “Tulang belakangnya bermasalah, di rumahnya ada 4 jiwa. Pak Taswin mau berobat tapi tak punya jaminan kesehatan,” tulis Adi Ahsan.
Mantan anggota DPRD kabupaten Majene tersebut yang kini terpilih lagi menjadi anggota DPRD dari partai Golkar menambahkan, selain Taswin, terdapat pula seorang bayi yang masih berumur 2 bulan di Totolisi Sendana yang juga tidak mampu berobat ke Puskesmas. “Dua hari lalu, keluarganya menyampaikan kesahnya. Kalau saat ini dia dia kebingungan karena bayi itu tidak punya jaminan kesehatan. Sementara jaminan kesehatan (BPJS Mandiri) ibunya menunggak karena tidak mampu dibayar setiap bulan,” tulis Adi Ahsan.
Selain itu, terdapat pula warga Barane Kecamatan Banggae Timur bernama Rasada (62) yang hanya mampu terbaring di rumahnya. Bengkak di bagian leher sebesar bola takraw membuatnya tak berdaya di tempat tidur. Zulfikar Syam yang mengunggah ke facebook penderitaan yang dihadapi orang tua Rasada berharap agar segera mendapat perhatian. (Ih)