
SULBAR99.COM-MAJENE, Launching Bantuan Sosial Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Senin (30/9/2019) di Cafe Ina Somba dilaksanakan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Majene Dr.H. Fahmi Massiara, MH, Sekda Majene H. Andi Sukri Tammalele, MM, Kadis Sosial Kabupaten Majene Ahmadia, SE, MM, Kepala BNI Majene dan Kabulog Polewali.

Kepala Bulog Polewali mengungkapkan, dahulu beras raskin itu banyak kelemahan. Hal ini karena prosedurnya seperti itu, kondisinya lama tersimpan di gudang, bisa sampai 6 bulan di gudang. ” Ada aturan yang menyebabkan kami tetap harus menyimpan dulu di gudang,” ungkap Kabulog.
Sementara itu, Bupati Majene mengungkapkan, titik distribusi kemarin adalah para Kades, sekarang sudah ditangani oleh para Agen, sekarang sudah sistem non tunai, dan yang ditunjuk dari pusat adalah BNI 46.
Sebenarnya yang menggunakan sistem kartu ini sudah digunakan di negara tetangga kita Malaysia. “Bila yang sudah ditunjuk menjadi agen supaya tetap mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, biasanya para agen ini sudah memiliki kios atau warung kelontong. Penentuannya juga melalui proses yang dinilai langsung oleh perbankan,”ujar Fahmi.
Kadang kala, lanjut Fahmi, yang berpotensi membuat keributan pada saat penyaluran adalah mereka yang dulu dapat namun saat ini sudah tidak mendapatkan lagi.
“Eksekusi data harus betul-betul real dan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan, karena yang dibantu dan diberikan BPNT adalah yang betul-betul miskin dan tidak mampu,”ujar Fahmi seraya menambahkan, bisa saja saat ini menerima bantuan, tahun depannya itu bisa saja tidak lagi mendapatkan.(Ih)