Babulu Jembatan Terpanjang di Perbatasan NTT

  • Bagikan
JEMBATAN TERPANJANG. Jembatan Babulu yang menghubungkan dua kabupaten yaitu kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka menjadi jembatan terpanjang di provinsi NTT. (Ist)

SULBAR99.COM-BELU, Salah satu fungsi pembangunan infrastruktur jalan adalah menunjang konektivitas masyarakat, Infrastruktur yang baik akan membuat kehidupan lebih nyaman, lapangan pekerjaan lebih banyak, dan harga-harga lebih murah.

Dalam Hal mendukung Pembangunan Infrastruktur wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Membangun Jalan dan Jembatan, salah satunya Jembatan Babulu ini.

Melalui PPK 2.6 Pembangunan Perbatasan Nusa Tenggara Timur yang di bawahi oleh Satuan Kerja PJN Wilayah II NTT dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X, Pekerjaan Jembatan di tahun 2018 ini, Jembatan babulu saat ini merupakan jembatan terpanjang yang berada di perbatsan NTT dengan memilik panjang 230 m dan total lebar 9 m dengan tipe jembatan menggunakan kontruksi Balok Girder.

Dengan Nilai Kontrak Rp. 53.602.496.000,- masa kerja 235 hari kalender, dan di kerjakan oleh PT. Naviri Multi Konstruksi sebagai pihak Kontraktor .

Pembangunan Jembatan Babulu merupakan program Nawacita dari Pemerintahan Jokowi untuk di laksanakan pada daerah terdepan atau Perbatasan antara RI dan RDTL. Jembatan babulu ini terletak di ruas Motamasin – Laktutus yang menghubungkan dua Kabupaten kabupaten belu dan Kabupaten Malaka.

dalam pelaksanaannya, pekerjaan Jembatan babulu ini tidak menemui kendala yang berarti. “Sejak perencanaan dan studi kami melakukan dialog dengan tokoh masyarakat dan mereka mendukung penuh.

Karena mereka memang membutuhkan, terbukti dalam dua tahun terakhir mobilitas masyarakat mengalami peningkatan.

Walaupun dalam Penanganan pekerjaan memiliki tantangan tersendiri, untuk pembangunan jembatan babulu seseuai dengan target kontrak.

Dengan dibangunnya jembatan babulu ini sangat mendukung/membantu perekonomian masyarakat sekitar karena masayarkat sekitar sebagai penghasil komoditas pohon kayu putih, kelor dan jambu mete.

Untuk kendaraan-kendaraan roda dua, roda empat atau lebih sudah bisa di lalui tambah memperlancar mobilisasi Masyarakat ke kota ataupun ke Pos Lintas Batas Negara.

Memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke spot wisata yang unik dan eksotik ini. (Ih)

  • Bagikan