Apa Itu Gas Air Mata?, Gimana Cara Atasi Jika Terkena Dampaknya

  • Bagikan
Salah satu aksi mahasiswa yang dipenuhi kabut gas air mata.

SULBAR99.COM, Bagi mahasiswa yang pernah ikut demonstrasi ataupun unjuk rasa untuk menyuarakan kepentingan rakyat, pastilah tahu betapa perihnya mata jika terkena dampak gas air mata. Biasanya gas air mata disemburkan oleh polisi terhadap aksi unjuk rasa yang mengarah pada anarkis. Sehingga untuk mencegah kerusuhan yang lebih besar terjadi, polisi menyemburkan gas perih tersebut untuk membubarkan kerumunan para demonstran.

Dikutip dari kompas.com,  Manajer Keselamatan dan Kepatuhan Operasi servis pembersihan komersil AfterMath, Andrew Whitmarsh, menyebutkan, gas air mata bekerja dengan melepaskan inhalan yang menginfiltrasi selaput lendir. Gas air mata sebetulnya bukanlah gas, melainkan bahan kimia aktif yang terdiri dari senyawa halogen organik sintesis yang paling umum, dan padat pada suhu kamar. Senyawa umum yang ditemukan dalam gas air mata termasuk chlorobenzalmalononitrile (CS) dan chloroacetophenone (CN). Meskipun gas air mata dianggap sebagai senjata kimia yang tidak mematikan, efek langsungnya dapat merusak.

Mereka yang terpapar akan merasakan sejumlah gejala. Antara lain mata, hidung, mulut, dan kulit panas serasa terbakar, air mata berlebih, pandangan kabur, dan hidung berair. Lalu, jaringan yang terekspos terasa seperti terbakar dan bisa timbul ruam, batuk dan sulit bernafas seperti tercekik. Ada pula muncul gejala disorientasi dan kebingungan yang memicu kepanikan, hingga amarah yang intensif.

Bagi yang telah terkena dampak gas air mata, berikut beberapa tips

  1. Ketika mendengar tembakan gas air mata, sedapat mungkin hindari berada di jalur granat. Granat gas air mata sering meledak di udara, menghasilkan semacam wadah logam yang akan memuntahkan gas. Wadah ini panas, jadi jangan menyentuhnya. Jangan mengambil tabung gas air mata yang tidak meledak, karena dapat meledak dan menyebabkan cedera.
  2. Siapkan bandana atau handuk kertas yang telah direndam dalam jus lemon atau cuka sari buah, dan menyimpannya dalam kantong plastik. Kita akan bisa bernapas melalui kain yang diasamkan selama beberapa menit, yang akan memberi kita cukup waktu untuk mencapai dataran yang lebih tinggi.
  3. Kacamata adalah pertahanan penting lainnya. Kamu bisa menggunakan kacamata renang yang ketat jika kacamata khusus pelindung bahan kimia tidak tersedia. Jika tidak ada kacamata atau masker apa pun, kamu bisa menghirup udara di baju karena sirkulasi udara di sana lebih sedikit, sehingga konsentrasi gas lebih rendah. Namun, menjadi kontraproduktif jika bahan kimia yang terkandung di dalamnya sudah terlalu banyak.
  4. Jangan gunakan lensa kontak. Jika menggunakannya, maka segera lepaskan.
  5. Pakaian yang dikenakan ketika terkena paparan gas air mata bisa digunakan kembali, tetapi kamu harus mencucinya secara terpisah untuk pencucian pertama.  
  6. Jika ada penembakan gas air mata di sekitarmu, segeralah menjauh dari area itu dan tetaplah tenang.
  7. Cari tempat dengan udara segar, karena akan membantu menyingkirkan bubuk gas air mata berlebih dari tubuhmu, dan mencegahnya masuk ke mulut atau mata.
  8. Bersihkan mata dengan air dingin. Ketika membilas mata dari sudut dalam ke luar, hindari membuat air yang telah terkontaminasi tersebut mengotori baju atau kulit.
  9. Bilas pakaian dan tubuh dengan air dingin. Jangan pernah menggunakan air panas, sebab air panas akan membuka pori-pori kita dan membuat senyawa kimia tersebut meresap ke kulit. Jika hal itu terjadi, maka akan membuat kulit semakin iritasi. Selain itu, jangan mandi berendam. Sebab, kamu justru akan membuat tubuhmu berendam dalam cairan kimia. (Ih)
  • Bagikan